Barang kerajinan perak dari Yogyakarta khususnya produksi sentra kerajinan perak Kotagede memiliki pesaing produk serupa dari mancanegara, baik di pasar nasional maupun internasional.
“Para perajin perak di Yogyakarta harus bersaing ketat dengan produk mancanegara seperti dari India, Thailand, dan Amerika Latin,” kata Direktur Asosiasi Pengembangan Industri Kerajinan Republik Indonesia (APIKRI) Amir Fanzuri di Yogyakarta.
Ia mengatakan produk kerajinan perak Yogyakarta khususnya dari Kotagede memang dinilai masih lebih mahal harganya dibanding produk serupa dari negara-negara tersebut.
Menurut dia, mahalnya harga barang kerajinan perak karena sejak dulu harga bahan bakunya mahal, dan masih ditambah adanya pajak 10 persen, sehingga produsen harus menjual dengan harga tinggi jika ingin usaha kerajinannya tetap hidup.
“Apalagi produsen kerajinan perak Thailand bisa mematok harga murah karena bahan baku di negeri itu murah, dan mereka memproduksi dengan bantuan teknologi tinggi, sehingga bisa menekan biaya produksi,” katanya.
Leave a Reply